SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
Pembelajaran
Kontekstual


             ole h

          Dir ektora t
      Pembin aan Se kola h
       Me nengah Perta ma
Ada sesuatu yang salah dengan proses
pendidikan


•    Sebelum Sekolah
2.   Anak lincah
3.   Selalu belajar apa yang diinginkannya
     dengan gembira, riang
4.   Menggunakan segala sesuatu yang
     terdapat di sekitarnya, yang menarik
     perhatiannya
5.   Anak membangun sendiri pengetahuan
     dan pemahaman lewat pengalaman nyata
     sehari-hari
Setelah Sekolah
2. Anak dipaksa belajar dengan cara guru
3. Suasana tegang
4. Seringkali tidak bermakna
5. Seringkali siswa belajar sesuatu tidak
   menarik perhatiannya
6. Telah terjadi “penjinakan” pada anak
7. Makin tinggi kelas anak, makin kurang
   inisiatif dan keberanian
   bertanya/mengemukakan pendapatnya
Sampai saat inipun kalau kita berbicara mengenai
PBM di sekolah seringkali membuat kita kecewa,
apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa
terhadap materi ajar.


Mengapa ?
 Banyak siswa mampu menyajikan
  tingkat hapalan yang baik
  terhadap materi ajar yang
  diterimanya, tetapi pada
  kenyataannya mereka tidak
  memahaminya.

 Sebagian besar dari siswa tidak
  mampu menghubungkan antara apa
  yang mereka pelajari dengan
  bagaimana pengetahuan tersebut
  akan dipergunakan/dimanfaatkan.
Siswa memiliki kesulitan untuk
memahami konsep akademik
sebagaimana mereka biasa diajarkan
yaitu dengan mengguna-kan sesuatu
yang abstrak dan metode ceramah.

Padahal mereka sangat butuh untuk
dapat memahami konsep-konsep yang
berhubungan dengan lingkungan dan
masyarakat pada umumnya dimana
mereka akan hidup dan bekerja.
PERMASALAHANNYA


2. Bagaimana menemukan cara terbaik
   untuk menyampaikan berbagai konsep
   yang diajarkan di dalam mata pelajaran
   tertentu, sehingga semua siswa dapat
   menggunakan dan mengingatnya lebih
   lama konsep tersebut ?.
1. Bagaimana setiap individual mata
   pelajaran dipahami sebagai bagian yang
   saling berhubungan dan membentuk satu
   pemahaman yang utuh ?.

 Bagaimana seorang guru dapat ber-
  komunikasi    secara  efektif dengan
  siswanya yang selalu bertanya-tanya
  tentang alasan dari sesuatu, arti dari
  sesuatu, dan hubungan dari apa yang
  mereka pelajari ?.
1. Bagaimana guru dapat membuka
   wawasan berpikir yang beragam dari
   siswa, sehingga mereka dapat
   mempelajari berbagai konsep dan mampu
   mengkaitkannya dengan kehidupan nyata,
   sehingga dapat membuka berbagai pintu
   kesempatan selama hidupnya ?.

   “Tantangan yang dihadapi oleh guru setiap
   hari dan merupakan tantangan bagi
   pengembang kurikulum”.
PENGALAMAN BERHARGA

Pengalaman di negara lain
menun-jukkan bahwa minat dan
prestasi siswa dalam bidang
matematika, sains, dan bahasa
meningkat secara drastis pada
saat;
1. Mereka dibantu untuk membangun
   keterkaitan     antara    informasi
   (pengetahuan) baru dengan penga-
   laman (pengetahuan lain) yang telah
   mereka miliki atau mereka kuasai.

 Mereka     diajarkan      bagaimana
  mereka mempelajari konsep, dan
  bagaimana konsep tersebut dapat
  dipergunakan di luar kelas.
1. Mereka     diperkenankan    untuk
   bekerja    secara   bersama-sama
   (cooperative)


    Meningkatnya minat dan prestasi
   siswa tersebut dicapai, karena guru
     menggunakan suatu pendekatan
     pembelajaran dan pengajaran
              kontekstual.
PERBEDAAN
      CTLTRADISIONAL
NO.           CTL               TRADISONAL
1.  Menyandarkan pada       Menyandarkan pada
    memori spasial          hapalan
    (pemahaman makna)
2.  Pemilihan informasi     Pemilihan informasi di-
    berdasarkan kebutuh-    tentukan oleh guru
    an siswa
3.  Siswa terlibat secara   Siswa secara pasif
    aktif dalam proses      menerima informasi
    pembelajaran
NO.         CTL           TRADISONAL
4.  Pembelajaran       Pembelajaran
    dikaitkan dengan   sangat abstrak dan
    kehidupan          teoritis
    nyata/-masalah
    yang disi-
5.  mulasikan
    Selalu             Memberikan
    mengkaitkan        tumpukan
    informasi dengan   informasi kepada
    pengetahuan        siswa sampai
6.  yang telah
    Cenderung          saatnya diperlukan
                       Cenderung terfokus
    dimiliki siswa
    mengintegrasika    pada satu bidang
    n beberapa         (disiplin) tertentu
    bidang
NO.           CTL                TRADISONAL
7.   Siswa menggunakan       Waktu belajar siswa se-
     waktu belajarnya        bagian besar dipergu-
     untuk menemukan,        nakan untuk mengerja-
     menggali, berdiskusi,   kan buku tugas, men-
     berpikir kritis, atau   dengar ceramah, dan
     mengerjakan proyek      mengisi latihan yang
     dan pemecahan           membosankan (melalui
     masalah (melalui        kerja individual)
     kerja kelompok)
8.   Perilaku dibangun       Perilaku dibangun atas
     atas kesadaran diri     kebiasaan
NO.          CTL                  TRADISONAL
9.  Keterampilan dikem-     Keterampilan dikem-
    bangkan atas dasar      bangkan atas dasar
    pemahaman               latihan
10. Hadiah dari perilaku    Hadiah dari perilaku
    baik adalah kepuasan    baik adalah pujian atau
    diri                    nilai (angka) rapor
11. Siswa tidak melakukan   Siswa tidak melakukan
    hal yang buruk karena   sesuatu yang buruk
    sadar hal tsb keliru    karena takut akan
    dan merugikan           hukuman
NO.          CTL                TRADISONAL
12. Perilaku baik berdasar- Perilaku baik berdasar-
    kan motivasi intrinsik kan motivasi ekstrinsik
13.   Pembelajaran terjadi di   Pembelajaran hanya
      berbagai tempat,          terjadi dalam kelas
      konteks dan setting
14.   Hasil belajar diukur      Hasil belajar diukur
      melalui penerapan         melalui kegiatan
      penilaian autentik.       akademik dalam bentuk
                                tes/ujian/ulangan.
PENGERTIAN CTL
Pembelajaran/pengajaran kontekstual merupakan
suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan
membantu siswa untuk memahami makna materi
pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan
materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka
sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural),
sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan
yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer)
dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/-
konteks lainnya.
KOMPONEN CTL

•   Membuat hubungan yang bermakna (making
    meaningful connections) antara sekolah dan konteks
    kehidupan nyata, sehingga siswa merasakan bahwa
    belajar penting untuk masa depannya.

•   Melakukan pekerjaan yang siginifikan (doing
    significant work). Pekerjaan yang memiliki suatu
    tujuan, memiliki kepedulian terhadap orang lain, ikut
    serta dalam menentukan pilihan, dan menghasilkan
    produk.
•   Pembelajaran mandiri (self-regulated learning)
    yang membangun minat individual siswa untuk
    bekerja sendiri ataupun kelompok dalam rangka
    mencapai tujuan yang bermakna dengan
    mengaitkan antara materi ajar dan konteks
    kehidupan sehari-hari.

•   Bekerjasama (collaborating) untuk membantu
    siswa bekerja secara efektif dalam kelompok,
    membantu mereka untuk mengerti bagaimana
    berkomunikasi/berinteraksi dengan yang lain dan
    dampak apa yang ditimbulkannya.
•   Berpikir kritis dan kreatif (critical and
    creative thingking); siswa diwajibkan untuk
    memanfaatkan       berpikir    kritis   dan
    kreatifnya dalam pengumpulan, analisis
    dan sintesa data, memahami suatu
    isu/fakta dan pemecahan masalah.

•   Pendewasaan       individu    (nurturing
    individual)    dengan      mengenalnya,
    memberikan      perhatian,  mempunyai
    harapan tinggi terhadap siswa dan
    memotivasinya.
•   Pencapaian standar yang tinggi (reaching high
    standards) melalui pengidentifikasian tujuan
    dan memotivasi siswa untuk mencapainya.

•   Menggunakan penilaian autentik (using
    authentic assessment) yang menantang siswa
    agar dapat menggunakan informasi akademis
    baru dan keterampilannya kedalam situasi
    nyata untuk tujuan yang signifikan.
TEORI YANG
MELANDASI CTL
• Knowledge-Based Constructivism,
  menekankan kepada pentingnya siswa
  membangun sendiri pengetahuan mereka
  lewat keterlibatan aktif dalam proses
  belajar mengajar.

• Effort-Based Learning/Incremental Theory
  of Intellegence; Bekerja keras untuk
  mencapai tujuan belajar akan memotivasi
  seseorang untuk terlibat dalam kegiatan
  yang berkaitan dengan komitmen untuk
  belajar.
   Socialization; yang menekankan bahwa
    belajar merupakan proses sosial yang
    menentukan tujuan belajar, oleh karenanya,
    faktor sosial dan budaya perlu diperhatikan
    selama perencanaan pengajaran.

   Situated Learning; pengetahuan dan
    pembelajaran harus dikondisikan dalam fisik
    tertentu dan konteks sosial (masyarakat,
    rumah, dsb) dalam mencapai tujuan belajar.

   Distributed Learning; manusia merupakan
    bagian terintegrasi dari proses pembelajaran,
    oleh karenanya harus berbagi pengetahuan
    dan tugas-tugas
PENDEKATAN CTL
   Problem-Based Learning, yaitu suatu pendekatan
    pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
    nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
    belajar melalui berpikir kritis dan keterampilan
    pemecahan masalah dalam rangka memperoleh
    pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi
    pelajaran.

   Authentic Instruction, yaitu pendekatan
    pengajaran yang menperkenankan siswa untuk
    mempelajari konteks bermakna melalui
    pengembangan keterampilan berpikir dan
    pemecahan masalah yang penting di dalam konteks
    kehidupan nyata.
   Inquiry-Based Learning; pendekatan pembelajaran
    yang mengikuti metodologi sains dan memberi ke-
    sempatan untuk pembelajaran bermakna.

   Project-Based Learning; pendekatan pembelajaran
    yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri
    dalam mengkonstruk pembelajarannya (pengetahuan
    dan keterampilan baru), dan mengkulminasikannya
    dalam produk nyata.

   Work-Based Learning; pendekatan pembelajaran
    yang memungkinkan siswa menggunakan konteks
    tempat kerja untuk mempelajari materi ajar dan
    menggunakannya kembali di tempat kerja.
   Service Learning, yaitu pendekatan
    pembelajar-an yang menyajikan suatu
    penerapan praktis dari pengetahuan baru dan
    berbagai keterampilan untuk memenuhi
    kebutuhan masyarakat melalui proyek/tugas
    terstruktur dan kegiatan lainnya.

   Cooperative Learning, yaitu pendekatan
    pembelajaran yang menggunakan kelompok
    kecil siswa untuk bekerjasama dalam rangka
    memaksimalkan kondisi belajar untuk
    mencapai tujuan belajar.
IMPLEMENTASI CTL
Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa, maka untuk
dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran
kontekstual guru seharusnya;
   Merencanakan pembelajaran sesuai dengan
    perkem-bangan mental (developmentally
    appropriate) siswa.

   Membentuk group belajar yang saling
    tergantung (interdependent learning groups).

   Mempertimbangan keragaman siswa (disversity
    of students).
   Menyediakan lingkungan yang mendukung pembe-
    lajaran mandiri (self-regulated learning) dengan 3
    karakteristik umumnya (kesadaran berpikir, peng-
    gunaan strategi dan motivasi berkelanjutan).

   Memperhatikan multi-intelegensi (multiple intelli-
    gences) siswa.

   Menggunakan teknik bertanya (quesioning) yang
    meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan
    pemecahan masalah dan keterampilan berpikir
    tingkat tinggi.
   Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan
    belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan
    untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksi
    sendiri pengetahuan dan keterampilan baru
    (contructivism).

   Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar
    siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan
    melalui penemuannya sendiri (bukan hasil
    mengingat sejumlah fakta).

   Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui
    pengajuan pertanyaan (quesioning).
•   Menciptakan masyarakat belajar (learning
    community) dengan membangun kerjasama
    antar siswa.

•   Memodelkan (modelling) sesuatu agar siswa
    dapat menirunya untuk memperoleh
    pengetahuan dan keterampilan baru.

•   Mengarahkan siswa untuk merefleksikan
    tentang apa yang sudah dipelajari.

•   Menerapkan penilaian autentik (authentic
    assessment).
Sedangkan berkaitan dengan faktor peran guru,
    agar proses pengajaran kontekstual dapat lebih
            efektif, maka guru seharusnya;
     Mengkaji konsep atau teori (materi ajar) yang
      akan dipelajari oleh siswa.

     Memahami latar belakang dan pengalaman hidup
      siswa melalui proses pengkajian secara seksama.

     Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat
      tinggal siswa, selanjutnya memilih dan
      mengkaitkannya dengan konsep atau teori yang
      akan dibahas.
►   Merancang pengajaran dengan mengkaitkan
    konsep atau teori yang dipelajari dengan
    mempertimbangkan pengalaman siswa dan
    lingkungan kehidupannya.

►   Melaksanakan pengajaran dengan selalu
    mendorong siswa untuk mengkaitkan apa yang
    sedang dipelajari dengan
    pengetahuan/pengalaman sebelumnya dan
    fenomena kehidupan sehari-hari, serta
    mendorong siswa untuk membangun
    kesimpulan yang merupakan pemahaman
    siswa terhadap konsep atau teori yang sedang
    dipelajarinya.

►   Melakukan penilaian autentik (authentic
    assessment) yang memungkinkan siswa untuk
    menunjukkan penguasaan tujuan dan
    pemahaman yang mendalam terhadap
    pembelajarannya, sekaligus pada saat yang
PENILAIAN AUTENTIK
Penilaian autentik adalah suatu istilah/terminologi yang
diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian
alternatif yang memungkinkan siswa dapat
mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan
tugas-tugas dan menyelesaikan masalah.

Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan
keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang
dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan
sekolah (Hymes, 1991).

Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat mengekspresikan
prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam
praktek dunia nyata.
TUJUAN PENILAIAN AUTENTIK
Penilaian autentik bertujuan mengevaluasi
kemampuan siswa dalam konteks dunia
nyata. Dengan kata lain, siswa belajar
bagaimana mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilannya ke dalam tugas-tugas
yang autentik.

Melalui penilaian autentik ini, diharapkan ber-
bagai informasi yang absah/benar dan akurat
dapat terjaring berkaitan dengan apa yang
benar-benar diketahui dan dapat dilakukan
oleh siswa atau tentang kualitas program
pendidikan.
STRATEGI PENILAIAN AUTENTIK
 Penilaian kinerja (Performance assessment) yang
    dikembangkan untuk menguji kemampuan siswa dalam
    mendemonstrasikan pengetahuan dan ke-terampilannya
    (apa yang mereka ketahui dan dapat dilakukan) pada
    berbagai situasi nyata dan konteks tertentu.

 Observasi sistematik atau investigasi jangka pendek
    (System Observation – short investigation) yang ber-
    manfaat untuk menyajikan informasi tentang dampak
    aktivitas pembelajaran terhadap sikap siswa.
   Pertanyaan terbuka. Sama halnya observasi
    sistematik, ia memberikan stimulus dan bertanya
    kepada siswa untuk memberikan tanggapan
    (respond). Tanggapan ini dapat berupa, antara lain
    (i) suatu tulisan singkat atau jawaban lisan; (ii)
    suatu pemecahan matematik; (iii) suatu gambar;
    (iv) suatu diagram, chart atau grafik.

   Portefolio (Portfolio) adalah koleksi/kumpulan dari
    berbagai ketrampilan, ide, minat dan keberhasilan
    atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu
    (Hart, 1994). Koleksi tersebut memberikan
    gambaran perkembangan siswa setiap saat.
Kajian/penilaian pribadi (self assessment)Siswa
untuk mengevaluasi partisipasi, proses dan produk
mereka. Pertanyaan evaluatif merupakan alat dasar
dalam kajian pribadi.

Jurnal (Journal) merupakan suatu proses refleksi
dimana siswa berpikir tentang proses belajar dan
hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat dan
pengalamannya. Dengan kata lain jurnal membantu
siswa dalam mengorgani-sasikan cara berpikirnya
dan menuangkannya secara eksplisit dalam bentuk
gambar, tulisan dan bentuk lainnya.
DIAGRAM SISTEM DUKUNGAN
UNTUK PELAKSANAAN CTL

Pembelajaran Siswa
                          Pengajaran




     Dukungan            Dukungan
Keorganisasian Sekolah   Masyarakat
Diagram tsb menunjukkan bahwa tujuan
akhir pelaksanaan CTL adalah mendukung
pembelajaran yang berkualitas bagi siswa.
• Untuk itu, setiap orang di sekolah terlebih
  dahulu menyetujui tentang apa yang akan
  dipelajari oleh siswa dan strategi apa yang
  akan digunakan.

• Keorganisasian sekolah juga sedapat mungkin
  harus mendukung keterlaksanaan proses
  pembelajaran dimanapun (ruang kelas, sekolah
  atau masyarakat).

• Terakhir, dukungan eksternal dari masyarakat
  adalah dalam hal penyediaan sumber dorongan
  yang dapat membantu siswa dan pendidik
  menciptakan lingkungan belajar mengajar yang
  berkualitas.

More Related Content

What's hot

16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--200616 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006syifaul123
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualputri-uki
 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualHazanah Abdullah
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sainsNurilza Salleh
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismethongsewkim
 
Unit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivismeUnit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivismeAminah Rahmat
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualPratiwiKartikaSari
 
PYP Exhibition sebagai PBL
PYP Exhibition sebagai PBLPYP Exhibition sebagai PBL
PYP Exhibition sebagai PBLBluette Ardhyani
 
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpaduMengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpaduFebby Noer Oktavia
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismeamoyrenyrosida
 
Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5Julia Tan
 

What's hot (18)

Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
 
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--200616 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
 
Kontekstual
KontekstualKontekstual
Kontekstual
 
Ppt ctl
Ppt ctlPpt ctl
Ppt ctl
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstual
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran KontekstualPembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
Unit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivismeUnit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivisme
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
PYP Exhibition sebagai PBL
PYP Exhibition sebagai PBLPYP Exhibition sebagai PBL
PYP Exhibition sebagai PBL
 
2
22
2
 
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpaduMengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
Contextual teaching learning
Contextual teaching learningContextual teaching learning
Contextual teaching learning
 
Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 

Similar to Pembelajaran Kontekstual

Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)Dunia Pendidikan
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdfJamaalChannel
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfZakiCell1
 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeMoh Imron Aja
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctlFafa Pie
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualSyam Sheya
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualRomi Afrizal
 
Model pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematikModel pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematikKeren Punk
 
Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran Ajatmiko1234
 
Teori Belajar Konstruktivisme.pptx
Teori Belajar Konstruktivisme.pptxTeori Belajar Konstruktivisme.pptx
Teori Belajar Konstruktivisme.pptxHilmanRasyid2
 
Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1MOH. SHOFI'I
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematikluxmus74
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxAyu Imtyas Rusdiansyah
 
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah
 

Similar to Pembelajaran Kontekstual (20)

Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
 
Makalah CTL
Makalah CTLMakalah CTL
Makalah CTL
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
 
Metode ctl
Metode ctlMetode ctl
Metode ctl
 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
5-ctl.ppt
5-ctl.ppt5-ctl.ppt
5-ctl.ppt
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
Model pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematikModel pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematik
 
Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran A
 
Teori Belajar Konstruktivisme.pptx
Teori Belajar Konstruktivisme.pptxTeori Belajar Konstruktivisme.pptx
Teori Belajar Konstruktivisme.pptx
 
Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
 
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 

Recently uploaded

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxmuhammadfajri44049
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)DenniPratama2
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 

Recently uploaded (20)

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 

Pembelajaran Kontekstual

  • 1. Pembelajaran Kontekstual ole h Dir ektora t Pembin aan Se kola h Me nengah Perta ma
  • 2. Ada sesuatu yang salah dengan proses pendidikan • Sebelum Sekolah 2. Anak lincah 3. Selalu belajar apa yang diinginkannya dengan gembira, riang 4. Menggunakan segala sesuatu yang terdapat di sekitarnya, yang menarik perhatiannya 5. Anak membangun sendiri pengetahuan dan pemahaman lewat pengalaman nyata sehari-hari
  • 3. Setelah Sekolah 2. Anak dipaksa belajar dengan cara guru 3. Suasana tegang 4. Seringkali tidak bermakna 5. Seringkali siswa belajar sesuatu tidak menarik perhatiannya 6. Telah terjadi “penjinakan” pada anak 7. Makin tinggi kelas anak, makin kurang inisiatif dan keberanian bertanya/mengemukakan pendapatnya
  • 4. Sampai saat inipun kalau kita berbicara mengenai PBM di sekolah seringkali membuat kita kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar. Mengapa ?
  • 5.  Banyak siswa mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahaminya.  Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan.
  • 6. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan mengguna-kan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah. Padahal mereka sangat butuh untuk dapat memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat pada umumnya dimana mereka akan hidup dan bekerja.
  • 7. PERMASALAHANNYA 2. Bagaimana menemukan cara terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu, sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingatnya lebih lama konsep tersebut ?.
  • 8. 1. Bagaimana setiap individual mata pelajaran dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh ?.  Bagaimana seorang guru dapat ber- komunikasi secara efektif dengan siswanya yang selalu bertanya-tanya tentang alasan dari sesuatu, arti dari sesuatu, dan hubungan dari apa yang mereka pelajari ?.
  • 9. 1. Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari siswa, sehingga mereka dapat mempelajari berbagai konsep dan mampu mengkaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu kesempatan selama hidupnya ?. “Tantangan yang dihadapi oleh guru setiap hari dan merupakan tantangan bagi pengembang kurikulum”.
  • 10. PENGALAMAN BERHARGA Pengalaman di negara lain menun-jukkan bahwa minat dan prestasi siswa dalam bidang matematika, sains, dan bahasa meningkat secara drastis pada saat;
  • 11. 1. Mereka dibantu untuk membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan penga- laman (pengetahuan lain) yang telah mereka miliki atau mereka kuasai.  Mereka diajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep, dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas.
  • 12. 1. Mereka diperkenankan untuk bekerja secara bersama-sama (cooperative) Meningkatnya minat dan prestasi siswa tersebut dicapai, karena guru menggunakan suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran kontekstual.
  • 13. PERBEDAAN CTLTRADISIONAL NO. CTL TRADISONAL 1. Menyandarkan pada Menyandarkan pada memori spasial hapalan (pemahaman makna) 2. Pemilihan informasi Pemilihan informasi di- berdasarkan kebutuh- tentukan oleh guru an siswa 3. Siswa terlibat secara Siswa secara pasif aktif dalam proses menerima informasi pembelajaran
  • 14. NO. CTL TRADISONAL 4. Pembelajaran Pembelajaran dikaitkan dengan sangat abstrak dan kehidupan teoritis nyata/-masalah yang disi- 5. mulasikan Selalu Memberikan mengkaitkan tumpukan informasi dengan informasi kepada pengetahuan siswa sampai 6. yang telah Cenderung saatnya diperlukan Cenderung terfokus dimiliki siswa mengintegrasika pada satu bidang n beberapa (disiplin) tertentu bidang
  • 15. NO. CTL TRADISONAL 7. Siswa menggunakan Waktu belajar siswa se- waktu belajarnya bagian besar dipergu- untuk menemukan, nakan untuk mengerja- menggali, berdiskusi, kan buku tugas, men- berpikir kritis, atau dengar ceramah, dan mengerjakan proyek mengisi latihan yang dan pemecahan membosankan (melalui masalah (melalui kerja individual) kerja kelompok) 8. Perilaku dibangun Perilaku dibangun atas atas kesadaran diri kebiasaan
  • 16. NO. CTL TRADISONAL 9. Keterampilan dikem- Keterampilan dikem- bangkan atas dasar bangkan atas dasar pemahaman latihan 10. Hadiah dari perilaku Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan baik adalah pujian atau diri nilai (angka) rapor 11. Siswa tidak melakukan Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sesuatu yang buruk sadar hal tsb keliru karena takut akan dan merugikan hukuman
  • 17. NO. CTL TRADISONAL 12. Perilaku baik berdasar- Perilaku baik berdasar- kan motivasi intrinsik kan motivasi ekstrinsik 13. Pembelajaran terjadi di Pembelajaran hanya berbagai tempat, terjadi dalam kelas konteks dan setting 14. Hasil belajar diukur Hasil belajar diukur melalui penerapan melalui kegiatan penilaian autentik. akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.
  • 18. PENGERTIAN CTL Pembelajaran/pengajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/- konteks lainnya.
  • 19. KOMPONEN CTL • Membuat hubungan yang bermakna (making meaningful connections) antara sekolah dan konteks kehidupan nyata, sehingga siswa merasakan bahwa belajar penting untuk masa depannya. • Melakukan pekerjaan yang siginifikan (doing significant work). Pekerjaan yang memiliki suatu tujuan, memiliki kepedulian terhadap orang lain, ikut serta dalam menentukan pilihan, dan menghasilkan produk.
  • 20. Pembelajaran mandiri (self-regulated learning) yang membangun minat individual siswa untuk bekerja sendiri ataupun kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna dengan mengaitkan antara materi ajar dan konteks kehidupan sehari-hari. • Bekerjasama (collaborating) untuk membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka untuk mengerti bagaimana berkomunikasi/berinteraksi dengan yang lain dan dampak apa yang ditimbulkannya.
  • 21. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking); siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir kritis dan kreatifnya dalam pengumpulan, analisis dan sintesa data, memahami suatu isu/fakta dan pemecahan masalah. • Pendewasaan individu (nurturing individual) dengan mengenalnya, memberikan perhatian, mempunyai harapan tinggi terhadap siswa dan memotivasinya.
  • 22. Pencapaian standar yang tinggi (reaching high standards) melalui pengidentifikasian tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya. • Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment) yang menantang siswa agar dapat menggunakan informasi akademis baru dan keterampilannya kedalam situasi nyata untuk tujuan yang signifikan.
  • 23. TEORI YANG MELANDASI CTL • Knowledge-Based Constructivism, menekankan kepada pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. • Effort-Based Learning/Incremental Theory of Intellegence; Bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar akan memotivasi seseorang untuk terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan komitmen untuk belajar.
  • 24. Socialization; yang menekankan bahwa belajar merupakan proses sosial yang menentukan tujuan belajar, oleh karenanya, faktor sosial dan budaya perlu diperhatikan selama perencanaan pengajaran.  Situated Learning; pengetahuan dan pembelajaran harus dikondisikan dalam fisik tertentu dan konteks sosial (masyarakat, rumah, dsb) dalam mencapai tujuan belajar.  Distributed Learning; manusia merupakan bagian terintegrasi dari proses pembelajaran, oleh karenanya harus berbagi pengetahuan dan tugas-tugas
  • 25. PENDEKATAN CTL  Problem-Based Learning, yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar melalui berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah dalam rangka memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.  Authentic Instruction, yaitu pendekatan pengajaran yang menperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna melalui pengembangan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting di dalam konteks kehidupan nyata.
  • 26. Inquiry-Based Learning; pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi ke- sempatan untuk pembelajaran bermakna.  Project-Based Learning; pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya (pengetahuan dan keterampilan baru), dan mengkulminasikannya dalam produk nyata.  Work-Based Learning; pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi ajar dan menggunakannya kembali di tempat kerja.
  • 27. Service Learning, yaitu pendekatan pembelajar-an yang menyajikan suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru dan berbagai keterampilan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui proyek/tugas terstruktur dan kegiatan lainnya.  Cooperative Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam rangka memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
  • 28. IMPLEMENTASI CTL Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa, maka untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran kontekstual guru seharusnya;  Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkem-bangan mental (developmentally appropriate) siswa.  Membentuk group belajar yang saling tergantung (interdependent learning groups).  Mempertimbangan keragaman siswa (disversity of students).
  • 29. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembe- lajaran mandiri (self-regulated learning) dengan 3 karakteristik umumnya (kesadaran berpikir, peng- gunaan strategi dan motivasi berkelanjutan).  Memperhatikan multi-intelegensi (multiple intelli- gences) siswa.  Menggunakan teknik bertanya (quesioning) yang meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
  • 30. Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru (contructivism).  Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).  Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan (quesioning).
  • 31. Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan membangun kerjasama antar siswa. • Memodelkan (modelling) sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. • Mengarahkan siswa untuk merefleksikan tentang apa yang sudah dipelajari. • Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).
  • 32. Sedangkan berkaitan dengan faktor peran guru, agar proses pengajaran kontekstual dapat lebih efektif, maka guru seharusnya;  Mengkaji konsep atau teori (materi ajar) yang akan dipelajari oleh siswa.  Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama.  Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa, selanjutnya memilih dan mengkaitkannya dengan konsep atau teori yang akan dibahas.
  • 33. Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman siswa dan lingkungan kehidupannya. ► Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk mengkaitkan apa yang sedang dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman sebelumnya dan fenomena kehidupan sehari-hari, serta mendorong siswa untuk membangun kesimpulan yang merupakan pemahaman siswa terhadap konsep atau teori yang sedang dipelajarinya. ► Melakukan penilaian autentik (authentic assessment) yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan penguasaan tujuan dan pemahaman yang mendalam terhadap pembelajarannya, sekaligus pada saat yang
  • 34. PENILAIAN AUTENTIK Penilaian autentik adalah suatu istilah/terminologi yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktek dunia nyata.
  • 35. TUJUAN PENILAIAN AUTENTIK Penilaian autentik bertujuan mengevaluasi kemampuan siswa dalam konteks dunia nyata. Dengan kata lain, siswa belajar bagaimana mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya ke dalam tugas-tugas yang autentik. Melalui penilaian autentik ini, diharapkan ber- bagai informasi yang absah/benar dan akurat dapat terjaring berkaitan dengan apa yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan oleh siswa atau tentang kualitas program pendidikan.
  • 36. STRATEGI PENILAIAN AUTENTIK  Penilaian kinerja (Performance assessment) yang dikembangkan untuk menguji kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan ke-terampilannya (apa yang mereka ketahui dan dapat dilakukan) pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu.  Observasi sistematik atau investigasi jangka pendek (System Observation – short investigation) yang ber- manfaat untuk menyajikan informasi tentang dampak aktivitas pembelajaran terhadap sikap siswa.
  • 37. Pertanyaan terbuka. Sama halnya observasi sistematik, ia memberikan stimulus dan bertanya kepada siswa untuk memberikan tanggapan (respond). Tanggapan ini dapat berupa, antara lain (i) suatu tulisan singkat atau jawaban lisan; (ii) suatu pemecahan matematik; (iii) suatu gambar; (iv) suatu diagram, chart atau grafik.  Portefolio (Portfolio) adalah koleksi/kumpulan dari berbagai ketrampilan, ide, minat dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu (Hart, 1994). Koleksi tersebut memberikan gambaran perkembangan siswa setiap saat.
  • 38. Kajian/penilaian pribadi (self assessment)Siswa untuk mengevaluasi partisipasi, proses dan produk mereka. Pertanyaan evaluatif merupakan alat dasar dalam kajian pribadi. Jurnal (Journal) merupakan suatu proses refleksi dimana siswa berpikir tentang proses belajar dan hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat dan pengalamannya. Dengan kata lain jurnal membantu siswa dalam mengorgani-sasikan cara berpikirnya dan menuangkannya secara eksplisit dalam bentuk gambar, tulisan dan bentuk lainnya.
  • 39. DIAGRAM SISTEM DUKUNGAN UNTUK PELAKSANAAN CTL Pembelajaran Siswa Pengajaran Dukungan Dukungan Keorganisasian Sekolah Masyarakat
  • 40. Diagram tsb menunjukkan bahwa tujuan akhir pelaksanaan CTL adalah mendukung pembelajaran yang berkualitas bagi siswa. • Untuk itu, setiap orang di sekolah terlebih dahulu menyetujui tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa dan strategi apa yang akan digunakan. • Keorganisasian sekolah juga sedapat mungkin harus mendukung keterlaksanaan proses pembelajaran dimanapun (ruang kelas, sekolah atau masyarakat). • Terakhir, dukungan eksternal dari masyarakat adalah dalam hal penyediaan sumber dorongan yang dapat membantu siswa dan pendidik menciptakan lingkungan belajar mengajar yang berkualitas.